Membuat SIM C di Polres Banjarnegara (1)
Setelah browsing sana sini cari info tentang prosedur
pembuatan SIM akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke polres Banjarnegara
pagi-pagi bersama salah seorang teman. Tepatnya dua hari yang lalu, kamis 14
Agustus 2014 berangkat dari rumah sekitar pukul 08:00 pagi sampai di lokasi
sekitar 09:30, sampai disana langsung menunggu di pos untuk cek kesehatan.
ruang cek kesehatan |
Pada tahap
pertama tes kesehatan,
peserta diharuskan mengumpulkan 1 lembar fotokopi KTP yang masih berlaku.
Sambil menunggu petugas polisi yang saat itu masih apel pagi, salah satu petugas
pembantu memulai dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan yang kemudian
dituliskan di fotokopi KTP tadi.
cek tinggi badan dan berat badan |
Selesai sesi ukur
tinggi badan dan berat badan, mungkin karena masih pagi dan hawa juga lumayan
dingin jadi pengin buang air kecil (BAK). Setelah tanya ke teman katanya toilet
ada di dalam deket parkiran motor.
Berlaga tahu saja langsung jalan ke dalam meskipun saat itu petugas yang
sedang apel pagi belum selesai, jalan saja di sampingnya. Sedikit bingung juga
namanya baru pernah masuk lingkungan polres banjarnegara kali pertama, akhirnya
ketemu toilet di samping masjid, ternyata di dalam polres ada masjidnya, bagus
kalau begitu tapi saya lupa apa nama masjidnya.
Setelah merasa
lega bisa BAK kembali ke ruang cek kesehan lagi, sesampainya disana ternyata
cek kesehatan sudah dilanjutkan dokter dari kepolisian dan ternyata yang tadi
satu rombongan dengan saya sudah pada ga ada, itu artinya nama saya sudah
dipanggil namun ga ada orangnya.
cek golongan darah dan surat keterangan dokter |
Selesai semua
peserta sudah ambil surat keterangan sehat dari dokter, saya beranikan diri
untuk bertanya: “maaf bu saya mau cek kesehatan, tadi fokokopi KTP sudah di
tumpuk” kemudian ibu dokternya jawab “oh, kamu yang tadi dipanggil ga ada
orangnya” saya jawab terus terang “ia, maaf bu tadi nyari-nyari toilet”
akhirnya dipersilahkan cek kesehatan. Disitu cek golongan darah dan kesehatan,
bagi yang sudah tahu golongan darahnya tidak perlu cek golongan darah lagi.
Selesai tes
golongan darah dan kesehatan, saya sempat ditawari pak polisi yang tadi ikut
bertugas membuat surat keterang sehat , katanya kalau belum punya sertifikat
mahir mengemudi dia bisa bantu. Saya mulai ingat wah jangan-jangan ini yang
dimaksud teman-temanku yang katanya kalau mau bikin SIM di polres banjarnegara
harus punya sertifikta dari LPK tertentu. Seperti pemberitaan di salah satu
media masa namun saya menolak dikarenakan saya pikir kan sudah bisa mengendarai
motor, masa harus ke LPK hanya untuk mendapat sertifikat mahir berkendara
motor.
surat keterangan sehat |
Sesuai yang
tertera pada surat keterangan sehat tadi, harusnya cek kesehatan meliputi:
Tensi, Visus, Buta Warna, Alat Gerak dan Alat Dengar; namun pada kenyataannya
hanya tes tinggi badan dan berat badan di awal tadi. Saat tes kesehatan, dokter
atau petugasnya tinggal corat-coret dianggap normal semua. (‘politik’
dimulai...)
Oia untuk ‘cek
kesehatan’ dikenakan biaya Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah), sedangkan
untuk cek golongan darah dikenakan biaya Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Untuk yang sudah tahu atau sudah pernah cek golongan darah sudah tidak perlu
cek lagi, jadi tinggal cek kesehatan bayar 15rb saja.
Tahap kedua Tes Teori, menuju loket 1 yang ada
di dalam komplek polres, kalau tempat cek kesehatan tadi kan di luar komplek
polres namun masih satu jalan. Saat di loket 1 tadi diharuskan menunjukan
fotokopi KTP beserta Surat Keterangan Sehat tadi untuk mengambil FORMULIR
PENDAFTARAN “SURAT IZIN MENGEMUDI” KENDARAAN BERMOTOR yang selanjutanya diisi sesuai
contoh yang ada di papan. Selesai diisi, ketiga berkas tadi fotokopi KTP, Surat
Keterangan Sehat dan Formulir diserahkan kembali ke loket 1 untuk selanjutnya
menunggu giliran dipanggil untuk tes teori.
antri tes teori sim c |
Disini saya
merasa mulai ada kejanggalan, peserta yang menunggu sudah mulai banyak
sedangkan saya yang menunggu dari tadi belum dipanggil-panggil. Saya perhatikan
juga ada yang belum lama duduk di bangku tunggu sudah langsung dipanggil.
Pikiran saya mulai mengarah, jangan-jangan seperti yang temanku bilang peserta
pembuat sim yang punya sertifikat LPK tadi lebih diutamakan, saya tetap mencoba
untuk meluruskan pikiran agar tetap menunggu tanpa berpikir macam-macam.
antri tes teori sim c mulai padat |
Masih menunggu
sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang kesana kemari, orang disamping
saya bilang sambil menunjuk itu orang calo yang berpakaian kemeja merah.
Kemudian saya hanya coba perhatikan saja dan coba ambil gambarnya pakai kamera.
Sambil berbincang dengan salah seorang pemuda yang duduk disampingku katannya
perpanjang SIM C dimintai 125rb oleh petugasnya, yang harusnya kalau normal
sesuai peraturan Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP) tarif perpanjang SIM C
hanya 75rb. Ia si memang kalau diperhatikan dia dilayani lebih cepat dari yang
lain namun sekali lagi ini bukan cara yang benar, ini kasus suap alias KKN.
calo sim |
Tiba giliran saya
dipanggil untuk mengikut ujian teori, kemudian memasuki ruangan dan duduk
sesuai nomor tempat duduk. Disana dijelaskakan tata cara menjawab soal,
sederhana hanya tinggal memilih BENAR atau SALAH, jika SALAH klik sebelah kiri
pada mouse sedangkan jika BENAR klik kanan pada mouse yang telah disediakan di
meja masing-masing peserta tes. Kelihatannya sederhana tetapi ternyata susah
juga, banyak kendala, seperti mouse yang susah diklik banyak yang teriak-teriak
ke petugasnya “pak mousenya ga bisa diklik, susah” namun petugasnya hanya jawab
“bisa” makanya kalau jawab menunggu aba-aba setelah pertanyaan selesai
dibacakan ada waktu 10 detik berjalan mundur untuk menjawab SALAH atau BENAR.
Beberapa soal
teori SIM yang masih saya ingat antara lain: 1) Ada pengendara sepeda motor
yang menyalip/mendahului mobil saat ditikungan, pertanyaannya apakah pengendara
sepeda motor tadi BENAR atau SALAH; 2) Ada Pengendara motor berboncengan yang
dibelakang membawa tangga lipat aluminium yang diberdirikan; 3) Ada pengendara
sepeda motor berboncengan yang dibelakan bawa tanggga lipat dan yang didepan
membawa barang belanjaan gas LPG 3 kg juga; 4) Ada deretan sepeda motor yang
parkir dipinggir jalan (bahu jalan) seperti tukang ojek gitu padahal disitu ada
tanda larangan berhenti; 5) Ada tiga kendaraan motor dan mobil di persimpangan
lampu rambu lalu lintas, apakah motor/mobil yang berhenti diatas garis putih
SALAH atau BENAR; 6) Ada kendaraan akan melewati persimpangan namun kendaraan
tersebut tidak berhenti terlebih dahulu,
SALAH harusnya berhenti dahulu;
hanya itu yang inget yang lain pada lupa hehe... padahal dari 30 soal.
hasil ujian teori sim |
Setelah selesai
hasilnyapun langsung keluar dilayar, dan ternyata hasilnya saya BELUM LULUS ,
akhirnya harus mengulang lagi. Hasil rekapannya, dari 30 soal harusnya minimal betul 25 baru lulus, namun
saya hanya betul 20 soal sehingga belum bisa lulus, artinya belum bisa
mengikuti tes selanjutnya yaitu ujian praktek.
Dari kurang lebih
sekitar 20 peserta yang bareng satu ruangan hanya 3 orang yang berhasil
dinyatakan lulus, ia semoga pada kesempatan yang akan datang saya bisa
lulus sehingga dapat melanjutkan ke
tahap berikutnya, doakan ya hehe Bersambung...